Home / Kepemudaan / GMNI Pasaman dan Minahasa Bahas Rencana Pemindahan Makam Tuanku Imam Bonjol

GMNI Pasaman dan Minahasa Bahas Rencana Pemindahan Makam Tuanku Imam Bonjol

Sumbarpress – Isu pemindahan makam Pahlawan Nasional Tuanku Imam Bonjol dari Desa Lotta, Minahasa, Sulawesi Utara ke kampung halamannya di Bonjol, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat kembali mencuat. Wacana ini turut menjadi topik diskusi antara DPC GMNI Pasaman dan GMNI Minahasa dalam Kongres XXII GMNI di Bandung, Selasa (29/7).

Ketua GMNI Pasaman, Andan Hasayangan Hasibuan menyatakan, pemindahan makam adalah bagian dari penghormatan terhadap sejarah dan jasa pahlawan bangsa. Menurutnya, proses ini harus dilakukan secara terhormat dengan melibatkan semua pihak, khususnya keluarga dan ahli waris Tuanku Imam Bonjol.

Andan juga mengapresiasi langkah konkret Pemkab Pasaman dan Kodim 0305/Pasaman yang menggelar rapat koordinasi pada 28 Juli lalu. Rapat ini dipimpin Dandim Letkol Arh Budi Prasetya dan dihadiri Forkopimda, tokoh adat, tokoh agama, dan ahli waris.

Menurut Andan, rencana ini tidak semata tentang pemindahan jasad, melainkan menghidupkan kembali nilai-nilai kepahlawanan dan memperkuat identitas sejarah Pasaman. Ia berharap generasi muda dapat belajar dan terinspirasi dari perjuangan Imam Bonjol.

Dari pihak GMNI Minahasa, Ketua Cabang Riand Salu menyatakan bahwa makam Imam Bonjol sudah menjadi bagian dari sejarah dan kehidupan masyarakat Desa Lotta. Bahkan makam itu kini menjadi aset daerah dan destinasi wisata sejarah.

Riand menegaskan bahwa jika wacana ini akan dilanjutkan, maka semua pihak harus duduk bersama agar tidak terjadi salah pengertian. Hal ini juga disampaikan Sekretaris GMNI Minahasa, Swetly Suot yang menilai pemindahan harus berdasarkan kajian matang dan menyeluruh.

Swetly juga menyoroti bahwa penempatan Imam Bonjol di Minahasa oleh kolonial merupakan catatan sejarah penting bangsa yang tidak boleh dihapus. Ia menegaskan bahwa Imam Bonjol adalah pahlawan milik seluruh bangsa Indonesia, bukan hanya satu daerah.

Sebelumnya, Bupati Pasaman, Dandim 0305, dan tokoh masyarakat telah menyatakan dukungan terhadap rencana ini. Proses lanjutan direncanakan akan melibatkan berbagai unsur, termasuk ahli waris dan masyarakat Minahasa untuk memastikan kesepahaman bersama dalam menjaga nilai sejarah bangsa.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *