Home / Opini / Pudarnya Fungsi Surau, Niniak Mamak dan Bundo Kandung Sebab Deregradasi Moral Generasi Muda di Minangkabau

Pudarnya Fungsi Surau, Niniak Mamak dan Bundo Kandung Sebab Deregradasi Moral Generasi Muda di Minangkabau

Oleh : Rivaldi Chandra, kaulah muda Sumatera Barat

Pada masyarakat Minangkabau masa lalu, surau tidak hanya digunakan untuk tempat beribadah mealainkan juga tempat dimana para anak kemenakan dari suatu kaum dididik oleh mamaknya (saudara laki – laki ibu).
Lebih dari itu juga terjadi pewarisan pengetahuan dan nilai – nilai dari mamak mereka yang tinggal di surau itu, baik pengetahuan agama, pengetahuan umum, berbagai pengalaman hidup yang dimiliki sang mamak, juga pemahaman adat dan budaya serta beladiri silek ( silat ) dengan metode pola asuh.

Sebagimana diungkapkan oleh Dr. Khairil Anwar ( Dosen Fakultas Ilmu Budaya UNAND Padang dan Ketua Asosiasi Tradisi Lisan Sumatera Barat. Pembentukan kepribadian dan pembekalan pengetahuan sosial, intelektual serta spiritual yang dilakukan disurau itu telah menjadi dasar pengembangan maupun penguatan karakter serta kapasitas diri anak – anak muda Minangkabau.

Namun seiring waktu sedikit demi sedikit fungsi surau telah mengalami pergeseran menjadi tempat beribadah dan belajar mengaji saja, sudah sangat jarang ditemukan surau saat ini yang menerapkan fungsi dan pola pendidikan surau Minangkabau masa lalu sebagai tempat pembentukan karakter dan penguatan kepribadian anak muda

Tentu sangat disayangkan jika kearifan lokal Minangkabau dalam pembentukan kepribadian generasi muda yang sudah teruji dan terbukti menciptakan generasi yang kuat dan tangguh dalam menjalani kehidupan ini hilang begitu saja ditelan masa.

Kaluak paku kacang balimbiang Daun bakuang lenggang-lenggangkan Anak di pangku Kamanakan di bimbiang

Maknanya yaitu, Tak hanya mengurus anaknya, Mamak juga harus membimbing kemenakannya dalam berperilaku sehari-hari. Apabila kemenakan berbuat salah,maka Mamak akan ikut menanggung akibatnya.

Perkembangan digital hari ini, serta konten- konten media sosial menjadi faktor Tergerusnya moral generasi muda Minangkabau hari ini menjadi faktor utama banyaknya kasus kekerasan yang banyak terjadi di Sumatera Barat

Generasi muda yang di harapkan sebagai harapan agama,bangsa dan negara.

Saya mengharapkan peran aktif, serta insiatif dari pemerintah provinsi sumatera barat maupun kab/kota untuk segera membenahi dan melakukan penguatan kepada unsur yang meliputi tokoh agama,tokoh adat dan akademisi bagaimana mengatasi penurunan moral generasi muda hari

Seperti mengembalikan fungsi surau, peranan niniak mamak dan Bundo kandung di Minangkabau.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *