Sumbarpress – Tanda-tanda akan terjadinya aksi besar-besaran di Sumatera Barat kian terasa. Setelah Aliansi BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) Sumbar mengumumkan seruan Konsolidasi Akbar di Universitas Negeri Padang pada Minggu (31/8/2025), muncul spekulasi bahwa Senin (1/9/2025) bisa menjadi hari puncak gelombang protes di Ranah Minang.
Namun demikian, hingga Sabtu malam (30/8), belum ada kepastian apakah seluruh elemen mahasiswa dan organisasi kemasyarakatan akan bergerak secara serentak. Begitu pula terkait titik aksi, masih menjadi perbincangan di internal kelompok-kelompok pergerakan.
“Besok kita konsolidasi dulu, setelah itu baru diputuskan bersama. Intinya Sumatera Barat tidak akan tinggal diam,” kata salah seorang koordinator BEM SI Sumbar yang enggan disebut namanya.
Selain BEM SI, Cipayung Plus Kota Padang juga dijadwalkan menggelar teknikal meeting (Teklap) pada Minggu malam (31/8) di Wisma HMI Cabang Padang, Jl. Hang Tuah 158. Pertemuan ini disebut-sebut akan membahas strategi dan arah gerak aksi, meski detailnya masih tertutup rapat.
Dengan adanya dua agenda penting dalam satu hari, publik mulai menduga bahwa Senin (1/9) berpotensi menjadi momentum turunnya massa dalam jumlah besar. Pertanyaan yang kini mengemuka:
Apakah Sumbar akan mengalami “September Hitam”?